Gagasan.co.id, Agrobisnis - Keterbatasan pendidikan formal Wahyu Widodo tidak menghentikan langkahnya untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pemuda asal Wonorejo, Kabupaten Sragen berhasil mendirikan usaha pembibitan jahe merah.
Mantan pengangguran yang kini jadi wirausahawan tersebut mengaku bisnisnya diawali oleh kedua orang tuanya yang tidak berkemampuan untuk membiayai sekolahnya. Hal tersebut membuatnya untuk memutuskan menjadi wirausaha.
Namun, niatnya tersebut masih terhalang pengetahuannya tentang pembudidayaan jahe. Sehingga ketika itu, dia memutuskan untuk datang ke perpustakaan di daerahnya untuk membaca dan menggunakan layanan komputer dan internet.
"Saya memanfaatkan layanan internet di perpustakaan dan mendapat ide untuk membuka usaha pembibitan jahe merah. Banyak hal yang saya pelajari tentang jahe merah lewat internet, mulai dari cara memilih bibit yang bagus dan bagaimana cara pembibitan yang baik," papar Wahyu seperti dilansir Okezone.com.
Setelah beberapa kali ikut pelatihan, akhirnya dia meminta modal kepada kedua orang tuanya. Berbekal Rp200 ribu, dia membeli bibit jahe merah untuk dibudidayakan.
"Saya belikan buat budidaya jahe merah sebanyak 100 polybag, malah mati semua pas saya tanam satu bulan. Saya pergi ke perpustakaan lagi cari tahu tentang jahe merah, akhirnya saya beli dengan bibit 3 kg dengan uang Rp 50 ribu ternyata sebulan bagus sekali hasil bibitnya," jelasnya.
Keberhasilan pembudidayaan bibitnya tersebut, membuat dirinya memberanikan diri untuk mengiklankan produknya di internet. Iklannya ternyata direspon baik oleh para petani jahe merah di beberapa kota di Indonesia.
"Saya iklankan di internet, setelah dua jam sudah ada pesanan dari Purwodadi dan Purworejo," imbuh dia.
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, dengan membeli bibit jahe merah dari petani sekira Rp 12 ribu namun dirinya mengambil keuntungan Rp10 ribu tiap kilogramnya.
"Konsumsi di pasaran Rp15 ribu, beli bibit di petani Rp12 ribu jualnya Rp22 ribu, ambil Rp10 ribu tiap kilogram. Sebulan bisa mendapatkan omzet penjualan Rp3-8 juta per bulan," tambahnya. (aur/cpn)